12 September 2013

Penyebab Kemacetan Jakarta

Sejak ditetapkannya kota Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibukota pada tahun 1961, perpindahan penduduk terjadi secara besar-besaran dari wilayah lain memasuki kota Jakarta. Hanya dalam waktu 10 tahun jumlah penduduk jakarta bertambah 56% dari jumlah sebelumnya 2.906.533 menjadi 4.546.492 pada tahun 1971. Selanjutnya, jumlah penduduk kota Jakarta terus bertambah setiap tahunnya, hingga pada akhir tahun 2010 tercatat jumlah penduduk kota Jakarta berjumlah 9.607.787. Jika dihitung rata-rata pertumbuhan jumlah penduduk jakarta setiap tahunnya sebesar 5%.

Lain halnya dengan peningkatan produksi mobil. Berdasarkan data Gaikindo, produksi mobil sepanjang Januari-April 2013 tercatat 388.833 unit atau naik 16,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 333.425 unit. Sedangkan penjualan mobil diperkirakan bisa menembus 10% dibandingkan penjualan tahun lalu.


Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Budi Darmadi memperkirakan tahun ini (2013), penjualan mobil bisa mencapai 1,2 juta unit, naik 10% dari penjualan tahun lalu 1 juta –1,1 juta unit mobil. Selain mobil, penjualan motor juga terus mengalami peningkatan.
Jika dikalkulasikan pertumbuhan penduduk kota Jakarta adalah 1:2 dengan perkiraan penjualan mobil. Dapat dikatakan bahwa setiap satu orang penduduk di kota Jakarta akan memiliki 2 mobil pribadi pada setiap tahun. Sementara itu pembangunan untuk penambahan ruas jalan kota Jakarta sudah sangat sulit dilakukan mengingat keterbatasan lahan. Belum lagi dengan masuknya kendaraan-kendaraan dari luar kota Jakarta akan memperparah kemacetan jalan di kota Jakarta.
Menteri Perhubungan menuturkan bahwa pada pagi hari 18 ribu kendaraan masuk ke Jakarta dari Depok, Bogor, Tangerang, Mangindaan, menyatakan pembangunan jalan saat ini belum mampu mengimbangi pertumbuhan kendaraan bermotor. "Akibatnya macet di mana-mana, apalagi Jakarta," kata Mangindaan dalam seminar Intelligent Transport System, Kamis, 28 Juni 2012.
Salah satu tugas berat yang harus diselesaikan oleh pemimpin Jakarta adalah mengatasi masalah kemacetan jalan dan jumlah penduduk kota Jakarta yang terus akan bertambah setiap tahunnya. Akankah suatu saat kota jakarta terbebas dari kemacetan dan pada akhirnya memberikan warga jakarta kesempatan untuk berkendara dengan sehat dan nyaman.